Kutipan Kata Mutiara

Kutipan Tokoh Terkenal Tentang Kata-kata Mutiara

“Nilai seseorang sesuai dengan kadar tekadnya, ketulusannya sesuai dengan kadar kemanusiaannya, keberaniannya sesuai dengan kadar penolakannya terhadap perbuatan jahat dan kesucian hati nuraninya sesuai dengan kadar kepekaannya terhadap kehormatan dirinya”.
Ali bin Abi Thalib

“Tindakan mungkin tidak selalu membawa kebahagiaan, tetapi tiada kebahagiaan tanpa tindakan”.
Benjamin Disraeli

Kutipan Kata Mutiara

“Jika kamu sanggup memberikan yang terbaik, maka kamu akan menerima yang baik”.
Raymond Holliwell


“Pada akhirnya pengetahuan yang sebenarnya adalah pengetahuan tentang dirimu”.
Bruce Lee


“Cara terbaik untuk mengetahui diri anda adalah menenggelamkan egoisme anda dalam melayani orang lain”.
Mahatma Gandhi


“Saya yakin kamu dapat berpikir positif sama seperti kamu dapat berpikir negative”.
Sugar Ray Robinson


“Manusia berkembang jika menjalani pengalaman hidup dengan penuh kejujuran dan keberanian karena dari sanalah karakter ditempa”.
Eleanor Roosevelt


“Orang yang tidak menguasai matanya, hatinya tidak ada harganya”.
Ali bin Abi Thalib


“Orang yang terlalu memikirkan akibat dari sesuatu keputusan atau tindakan, sampai bila-bilapun dia tidak akan menjadi orang yang berani”.
Ali bin Abi Thalib


“Orang-orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal, kepercayaan, cinta, dan rasa hormat”.
Ali bin Abi Thalib


“Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak mau mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yg mensia-siakan sahabat yg telah dicari”.
Ali bin Abi Thalib


“Perkataan sahabat yg jujur lebih besar harganya daripada harta benda yg diwarisi dari nenek moyang”.
Ali bin Abi Thalib


“Sesungguhnya seorang hamba itu bila merasa ujub kerana suatu perhiasan dunia, niscaya Allah akan murka kepadanya hingga dia melepaskan perhiasan itu”.
Abu Bakar Ash-Shiddiq


”Sesungguhnya aku telah mengatur urusan kamu, tetapi aku bukanlah org yg paling baik di kalangan kamu maka berilah pertolongan kepadaku. Kalau aku bertindak lurus maka ikutilah aku tetapi kalau aku menyeleweng maka betulkan aku!”.
Abu Bakar Ash-Shiddiq


“Semoga aku menjadi pohon yang ditebang kemudian digunakan”.
Abu Bakar Ash-Shiddiq

“Anda akan menjadi bahagia, ketika anda memutuskan untuk bahagia”.
Abraham Lincoln


“Jangan mengeluh hanya kerena bunga mawar yang penuh dengan duri, tetapi bersyukurlah ada duri yang menghasilkan bunga”.
Ziggy


“Ajarlah kami untuk menikmati hal-hal yang sederhana”.
Ruyard Kipling


“Hampir semua orang tahu berapa harga kegagalan atau kesuksesan, tetapi hanya sedikit orang yang tahu nilai dirinya”.
Oscar Wilde


“Buku adalah kawan yang memberikan pilihan yang paling baik”.
Samuel Peterson


“Selamanya anda tidak akan pernah tahu siapa diri anda, sampai anda bisa melihat hasil karya anda”
Martha Gnmes


“Apabila secara kebetulan kamu menjadi orang yang dekat dengan penguasa, maka berhati-hatilah kamu seolah-olah kamu sedang berdiri di atas pedang yang tajam sekali”. 
Imam Ghazali


“Jangan berteman yang hanya mau menemanimu ketika kamu sehat atau kaya, karena tipe teman seperti itu sungguh berbahaya sekali bagi kamu di belakang hari”.
Abul Hasan as-Sadzili


“Hal-hal yang bisa menyebabkan badan lemah antara lain sebagai berikut: Banyak makan makanan yang rasanya masam, sering bersedih, banyak minum air tetapi tidak makan sesuatu, serta sering melakukan hubungan seksual”.
Imam Ghazali


“Inginkan sesuatu dengan bakat yang kau miliki, dan jangan menginginkan sesuatu sesuai dengan nafsu atau seleramu”.
Lukman Hakim


“Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku”.
Umar bin Khattab


“Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu akan menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) sedangkan harta terhukum. Kalau harta itu akan berkurang apabila dibelanjakan, tetapi ilmu akan bertambah apabila dibelanjakan”.
Ali bin Abi Thalib


“Orang yang suka berkata jujur akan mendapatkan 3 hal, yaitu : KEPERCAYAAN, CINTA dan RASA HORMAT”.
Ali bin Abi Thalib


“Seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik. Dan seseorang yang memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan dari hidup”.
Bediuzzaman Said Nursi


“Kebersamaan dalam suatu masyarakat menghasilkan ketenangan dalam segala kegiatan masyarakat itu, sedangkan saling bermusuhan menyebabkan seluruh kegiatan itu mandeg”.
Bediuzzaman Said Nursi


“Seorang teman tidak bisa dianggap teman sampai ia diuji dalam tiga kesempatan: pada waktu dibutuhkan, sikap di belakang anda, dan setelah kematian anda”.
Ali bin Abi Thalib


“Manusia yang paling lemah ialah orang yang tidak mampu mencari teman. Namun yang lebih lemah dari itu ialah orang yang mendapatkan banyak teman tetapi menyia–nyiakannya”.
Ali bin Abi Thalib


“Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu”.
Ali bin Abi Thalib


“Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan. Putus asa adalah sumber kesesatan. Dan kegelapan hati, pangkal penderitaan jiwa”.
Bediuzzaman Said Nursi


“Sesungguhnya apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya”.
Malik bin Dinar


“Biarlah hari-hari itu berlalu kerjakan yang engkau sukai, apabila takdir sudah menentukan maka berlapang dadalah kau”.
Imam Syafi'i


“Janganlah engkau gelisah terhadap musibah-musibah malam hari karena tiada satu pun musibah itu yang kekal abadi”.
Imam Syafi'i


“Kuatkanlah dirimu menghadapi cobaan-cobaan hidup, surah hati dan setia hendaklah menjadi pekertimu”.
Imam Syafi'i


“Meski bagai buih lautan keaibanmu di kalangan orang lain namun rahasia pribadimu hendaklah selalu tersimpan”.
Imam Syafi'i


“Tutuplah rahasiamu dengan kemurahan hati karena konon semua keaiban dapat ditutup dengan kemurahan hati”.
Imam Syafi'i


“Jangan engkau tampakkan kelemahan pada lawanmu karena kuatnya mental lawan merupakan bahaya bagimu”.
Imam Syafi'i


“Jangan engkau harapkan kemurahan orang yang kikir sebab orang yang sedang kehausan tak akan mendapatkan air dalam api”.
Imam Syafi'i


“Sebuah keterlambatan tak akan mengurangi rizkimu dan rizkimu pun tak akan bertambah dengan kepayahan badanmu”.
Imam Syafi'i


“Tiada kesusahan yang kekal, tiada kegembiraan yang abadi, tiada kefakiran yang lama, tiada kemakmuran yang lestari”.
Imam Syafi'i


“Apabila sikap hatimu selalu rela dengan apa yang ada, maka tak ada perbedaan bagimu antara dirimu sendiri dan para hartawan”.
Imam Syafi'i


“Ibarat panah di malam hari, ia tidak akan meleset namun ia punya batas dan setiap batas ada saatnya selesai”.
Imam Syafi'i


“Aku terlambat diantara orang-orang yang dungu yang tidak tahu hak-hak sastrawan sampai kepala ditukarnya dengan ekor”.
Imam Syafi'i


“Manusia dapat disatukan namun akalnya tetap berbeda baik dalam masalah sastra maupun dalam masalah hitungan”.
Imam Syafi'i


“Tak ubahnya emas Ibriz semuanya berwarna kuning namun tidak semua emas punya nilai yang sama”.
Imam Syafi'i


“Dan kayu-kayu cendana bila tidak semerbak baunya tak dapat dibedakan orang mana yang cendana dan mana yang kayu bakar”.
Imam Syafi'i


“Singa yang buas mati kelaparan di hutan dan daging-daging domba dimakan anjing”.
Imam Syafi'i


“Hamba sahaya yang hina terkadang tidur di atas sutera sedang bangsawan mulia tidur di atas debu”.
Imam Syafi'i


“Padamlah semangat diriku karena rambutmu sudah beruban, malam-malamku pun menjadi gelap meskipun bintang-bintang bercahaya”.
Imam Syafi'i


“Burung hantu yang mana bersarang di atas kepalaku yang memakasaku begitu waktu gagak hitamku terbang”.
Imam Syafi'i


“Engkau datang kepadaku saat umurku sudah menua karena tempat bernaungmu hanyalah rumah-rumah tua”.
Imam Syafi'i


“Apakah sejahtera hidupku setelah rambut cambangku diliputi uban-uban putih dan semir menghitam tidak berguna lagi”.
Imam Syafi'i


“Bila kulit orang sudah menguning dan rambut-rambutnya sudah memutih. Hari-hari yang indah kian keruh pula jadinya”.
Imam Syafi'i


“Tinggalkanlah olehmu perbuatan-perbuatan yang buruk karena manusia yang bertakwa tidak boleh mengerjakannya”.
Imam Syafi'i


“Siapa yang ingin mencicipi dunia akulah rasa dunia itu pahit serta getirnya telah berkumpul dalam diriku”.
Imam Syafi'i


“Dunia yang kulihat adalah tipu daya dan kebatilan tak ubahnya sebuah fatamorgana yang tampak di tengah sahara”.
Imam Syafi'i


“Dunia hanyalah bangkai yang berbau yang dimakan anjing-anjing. Anjing-anjing itu hanya ingin menarik-narik dan merobeknya”.
Imam Syafi'i


“Apabila engkau menghindarinya maka dirimu akan selamat apabila engkau ikut menariknya berarti engkau berebutan dengan anjing”.
Imam Syafi'i


“Beruntunglah orang-orang yang rumahnya terang menyala dan tertutup pintu-pintunya dan rapat pula kelambunya”.
Imam Syafi'i


“Apabila orang hina mencaciku derajatku justru meningkat dan segala keaiban yang kuterima aku pula pangkal sebabnya”.
Imam Syafi'i


“Seandainya jiwaku tidak lebih mulia dari diriku niscaya aku sudah menguasainya dari orang hina yang melawannya”.
Imam Syafi'i


“Andaikan aku berusaha untuk kepentinganku pula engkau akan melihatku pelan-pelan terhadap yang kucari”.
Imam Syafi'i


“Namun aku berusaha untuk kepentingan kawanku sebab aib rasanya seorang kenyang perutnya sedang kawannya dalam kelaparan”.
Imam Syafi'i


“Orang yang bodoh pun memberitahui dengan segala cara yang buruk”.
Imam Syafi'i


“Ia semakin dungu sedang aku semakin bijaksana, ibarat kayu cendana semakin terbakar semakin harum baunya”.
Imam Syafi'i


“Ketika ditanya : 'Mengapa tuan sering memegang tongkat, padahal tuan bukan seorang yang lemah?' Ia menjawab :'Agar aku dapat mengingat bahawa aku akan berangkat dari dunia ini”.
Imam Syafi'i


“Janganlah anda berbicara kecuali yang perlu saja, sebab kalau anda mengucapkan satu kalimat berarti ia telah menguasai anda dan anda tidak boleh menguasainya”.
Imam Syafi'i


“Orang yang berakal itu ialah orang yang diikat oleh akalnya dari segala perbuatan tercela”. Imam Syafi'i


“Tanda persahabatan itu hendaklah menjadi teman pula terhadap teman sahabatnya dan menjadi musuh terhadap musuhnya”.
Imam Syafi'i


“Tidak ada kegembiraan yang menyamai perjumpaan dengan sahabat, dan tidak ada kesedihan yang menyamai perpisahan dengan mereka”.
Imam Syafi'i


“Janganlah kau meragui hak saudara mu kerana percaya akan kebaikkan hatinya”.
Imam Syafi'i


“Barangsiapa menasihati saudaranya secara diam-diam, bererti ia telah menasihati dan mengingati kebaikannya. Dan barang siapa menasihatinya ditempat ramai, maka ia telah membuka rahsianya dan memburukkan namanya (yang diberi nasehat)”.
Imam Syafi'i


“Persahabatan dengan orang yang tidak takut celaan itu adalah tercela”.
Imam Syafi'i


“Tidakkah engkau menghormati seseorang melebihi harga dirinya, melainkan harga diriku jatuh setimbang dengan penghormataan ku yang lebih tadi”.
Imam Syafi'i


“Barangsiapa bersahabat dengan orang dermawan, ia akan menjadi orang dermawan. Dan barangsiapa bersahabat dengan orang jahat maka iapun akan dituduh orang jahat”.
Imam Syafi'i


“Tidaklah aku berdiskusi dengan seseorang, melainkan aku tidak peduli apalah kebenaran itu keluar dari lisanku atau lisannya. Dalam riwayat lain: tidaklah aku berdiskusi dengan seseorang, melainkan aku suka kalau Allah menampakkan kebenaran ditangan orang itu”.
Imam Syafi'i


“Barangsiapa yang telah berbuat baik kepadaku maka ia telah mengikatmu. Dan barang siapa yang kasar terhadapmu maka ia telah membebaskanmu”.
Imam Syafi'i


“Terlalu luas bergaul dapat mendatangkan teman jahat, tidak suka bergaul dapat menimbulkan permusuhan, kerana itu bersikaplah antara keduanya itu”.
Imam Syafi'i


“Jangan berteman yang hanya mau menemanimu ketika kamu sehat atau kaya, karena tipe teman seperti itu sungguh berbahaya sekali bagi kamu dibelakang hari”.
Imam Ghazali


“Hal-hal yang bisa menyebabkan badan lemah antara lain sebagai berikut: Banyak makan makanan yang rasanya masam, sering bersedih, banyak minum air tetapi tidak makan sesuatu, serta sering melakukan hubungan seksual”.
Imam Ghazali


“Orang-orang yang tidak mengikuti keinginan-keinginan hawa nafsunya, maka tidak akan mendapat pujian dari orang banyak”.
Imam Ghazali


“Teman yang tidak membantu kesulitan seperti halnya musuh. Tanpa saling membantu maka hubungan teman tak akan lama. Telah kucari teman sejati dalam setiap masa, akan tetapi usahaku itu siasia belaka”.
Imam Ghazali


“Hendaklah kamu tetap berbuat baik kepada orang yang berbuat jelek kepadamu”.
Lukman Hakim


“Orang yang bijak tidak akan terpeleset oleh harta, meskipun terpeleset ia akan mendapatkan pegangan”.
Abdullah bin Abbas


“Memerintah atau mengawasi diri sendiri akan jauh lebih sulit dan lebih baik daripada memerintah dan mengawasi suatu negeri”.
Ibrahim bin Adham


“Kerjakan apa saja yang telah menjadi hak dan kewajibanmu, karena kebahagiaan hidupmu terletak disitu”.
Musthafa Al-Gholayani


“Yang disebut dengan teguh hati adalah memegang dengan sungguh-sungguh apa yang dibutuhkan olehmu dan membuang yang selain itu”.
Aktssam bin Shaifi


“Pengkhianatan yang paling besar adalah pengkhianatan umat. Sedangkan pengkhianatan yang paling keji adalah pengkhianatan pemimpin”.
Ali bin Abi Thalib


“Setiap manusia hendaknya memperhatikan waktu juga sekaligus mengutamakannya”.
Umar bin Utsman


“Orang yang sehari-harinya hanya sibuk untuk mencari uang demi kesejahteraan keluarganya, maka mustahil ia mendapatkan ilmu pengetahuan”.
Imam Syafi'i


“Teman yang tidak tulus dan jahat itu lebih harus ditakuti daripada binatang buas. Seekor binatang buas hanya dapat melukai tubuh, tetapi seorang teman yang jahat akan melukai pikiran”.
Buddha


“Jangan berjalan di belakang saya, saya belum tentu memimpin. Jangan berjalan di depan saya, saya belum tentu mengikut. Berjalanlah di samping saya dan jadilah teman saya”.
Albert Camus


“Jangan melampiaskan amarah terhadap sesama”.
Kisah Effendi


Blog, Updated at: 05.06

0 komentar:

Posting Komentar